KPU Kota Metro berguru Pengelolaan Rumah Pintar ke KPU Sleman dan KPU Kota Yogyakarta

METRO– Meski angka partisipasi pemilih telah mencapai target 77 hingga 78% pada Pemilukada 2015 dan 2017, namun hasil itu tidak menyurutkan KPU Kota Metro tetap berkomitmen bersungguh- sungguh demi memaksimalkan Partisipasi masyarakat dalam mensukseskan Pemilu masa yang akan datang.  Ini dibuktikan dengan berbagai cara yakni dengan melakukan Kaji Banding ke KPU Kabupaten Sleman dan KPU Yogyakarta, (8-12 Maret 2017). Pasalnya,  kedua penyelenggara Pesta Demokrasi di Pulau Jawa ini dianggap  berprestasi dalam pengelolaan Rumah Pintar.

Tidak hanya 5 komisioner KPU Metro yang ikut dalam kaji banding ke pulau jawa ini, komisioner KPU Provinsi Lampung, Ibu Handi Mulyaningsih juga ikut dalam rombongan, dikomandoi Sekretaris KPU Metro, Peserta kaji banding diikuti oleh unsur perwakilan dari beberapa satker berasal dari Pemerintah Kota Metro yakni Kesbangpol, Disduk capil, BPKAD, DPRD, BKD, Bapeda dan perwakilan Pers di Bumi Sai Wawai.

Komisioner KPU Provinsi Lampung, Ibu Handi Mulyaningsih menuturkan, Kaji Banding kali ini, diharapkan bukan hanya sekedar studi melainkan lebih kepada pengkajian yang lebih dalam. Ada beberapa kepentingan sangat besar KPU Provinsi Lampung khususnya untuk ikut dalam kaji banding KPU Metro ke Sleman ini,  Menurutnya, KPU Provinsi Lampung sudah mendapatkan anggaran untuk pilot project pada tahun 2015,  terdapat dua kabupaten kota yakni kabupaten Lamteng dan KPU Bandar lampung dan 2017 KPU Metro dan KPU Pringsewu.

 “Yang jelas KPU di Lampung tingkat prestasinya belum sebesar dibandingkan dengan KPU Sleman dalam peraihan prestasi dalam pengelolaan rumah pintar” ujar Handi, dalam sambutannya di KPU Kabupaten Sleman. 

Ibu Handi Mulyaningsih Memaparkan, gambaran lain untuk KPU Provinsi Lampung, pada pilkada serentak 2015 baru dalam posisi angka partisipasi 75%, dan pilkada 2017 mencapai 76 %, meskipun telah mencapai angka 76 persen tersebut tidak menggunakan hitungan dalam aplikasi. Sementara KPU Metro sendiri pada tahun 2015, angka partisipasi pemilih sebanyak 77-78%, namun itu tentunya tidak menyurutkan KPU Metro tetap bersungguh sungguh melakukan pengelolaaan rumah pintar untuk menggenjot kesadaran masyarakat dalam sadar berpolitik, cerdas dalam memilih dan tidak ada lagi money politik, karenanya KPU metro tetap selalu berkomitmen untuk terus belajar mengelola rumah pintar dari berbagai aspek dan indikator.

Menurut Ibu Handi Mulyaningsih, ada 6 indikator terdiri dari Ruangan, sarana, aktivitas, managemen pengelolaan, kelompok sasaran, inovasi dan publikasi, dari beberapa indikator ini yang belum diimplementasikan KPU di Lampung khsusnya, dan meski baru KPU Bandarlampung yang meraih predikat,  namun predikat itu cuma hanya dari aspek managemen penggelolaan, tetapi 5 dari 6 aspek indikator  yang lain belum diraih KPU Lampung.  

 atas dasar itu, Kaji banding Kali ini tentunya KPU Lampung dan Provinsi Lampung Ingin melihat aspek yang lain hingga dapat diterapkan di Bumi Rua Jurai Khususnya di KPU Bumi Sai Wawai.

 Dari hasil Kaji banding ini, terdapat 19 tahapan dalam pengelolaan rumah pintar yang diterapkan KPU Kabupaten sleman saat ini meski masih banyak kendala dan serba keterbatasan, yakni:

1. Progam dan kegiatan disesuaikan dengan regulasi yang ada kemudian dikembangkan.

2. Keterbatasan Ruangan ( ruangan belum bisa tersendiri) 4 ruangan dijadikan satu diruang rapat.  

3. Perluas kelompok sasaran yang ada( 10 segmen yang dituju)

4. Pengelolaan RPP harus ada.

5. SOP harus ada

6.Materi untuk segmen setiap segmen berbeda: pra pemilih dengan pemilih pemula berbeda.

7. Papan Nama RPP diusahakan ada.

8. Memperbanyak kerjasama dengan berbagai pihak ( Dinas Pendikan, Kesbang, kementerian PP PA, dinas pemberdayaan perempuan, PKK dan lainnya.

9. Publikasi dengan berbagai media, mengunjungi kelompok masyarakat, dan lainnya.

10. Membuat kelompok kelompok penggiat demokrasi dan kepemiluan.

11. aktivitas kegiatan diperbanyak, karena nyawa RPP adalah aktivitas.

12. Kreativitas dalam aktivitas.

13. Memaksimalkan SDM yang ada

14. Perbanyak kegiatan yang low cost: misalnya menjadi guru sehari dan pertemuan dengan siswa/i SMU sederajat.

15. Komunikasi Program dan kegiatan keseluruh SDM

16. mengundang kegiatan wartawan setiap kegiatan sebagai sarana sosialisasi dan publikasi

17. Serapan anggaran harus maksimal.

18. Kerja TIM

19. Bekerja dalam hati.

Dari belasan tahapan pengelolaan rumah pintar yang telah dilakukan KPU Sleman ini, KPU menjabarkannya dengan metode tanya jawab serta visual kepada rombongan KPU asal Lampung.

Ketua KPU Kota Metro, Drs. Sukatno SP. bersama 4 komisioner lainnya mengatakan, dari hasil kaji banding ini diharapkan benar benar dapat diimplementasikan di kota Metro agar angka partisipasi pemilih dapat lebih meningkat dan pemilihnya lebih cerdas dan tidak ada lagi money politik. Pasalnya, kehadiran / tingkat kehadiran pemilih di TPS dalam pemilukada sebelumnya, bukan lantaran pemilihnya sudah cerdas dan berkualitas, namun animo warga yang hadir mencoblos terindikasi karena mobilitas masa dan money politik.